MENYOROT PELAYANAN KELURAHAN BONTORAMBA GOWA
16 March 2017
Edit
GAPURA (ragam liputan daerah)
Proses pelayanan masyarakat kantor Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Sombaopu,Gowa, mendapat sorotan dari sejumlah warga setempat. Pasalnya adalah, didalam melayani keperluan masyarakat, selain bertele-tele dan tidak memuaskan, jam buka kantor juga sangat lambat.
"Itu kantor Lurah tidak pernah buka jam 08.00 pagi, tapi rata-rata jam 10 pi", ujar SF salah seorang Warga di Bontoramba kepada PKM, Rabu (15/3). Saat ini, katanya, dapat dipastikan sudah banyak warga yang tidak menyenangi Lurah Bontoramba. Kalaupun ada, paling banter hanya sisa 10% saja.
Menurutnya, ketidak senangan warga, bukan saja dari sisi pelayanan, tetapi juga dari sisi sikap. Lurah Bontoramba ini, jelasnya, tidak pernah berbaur dengan warga. Setiap ada kegiatan warga, sang Lurah tidak pernah hadir, apalagi kalau ada kerja bakti, hanya stafnya saja yang datang.
Bahkan salah satu staf kelurahan yang tidak mau disebut namanyai, mengakui juga kalau pergi ke kantor, tidak pernah terbuka pada jam 8.00 wita, kalaupun kantor terbuka itu pada jam 10.00 wita.
"Dana intensif saya saja, perbulannya tidak pernah dikasih, dan sudah 1 tahun saya tidak pernah terima, sementara di kelurahan lain, setiap triwulan semua staf menerima dana intensif," pungkasnya.
Lurah Bontoramba, Alimuddin Usman, yang hendak dikonfirmasi oleh PKM, Rabu (15/3) tidak ada di tempat, pintunya terkunci rapat. Saat ditanyakan kepada stafnya di bagian loket pelayanan, ia menyampaikan pak Lurah, tidak ada, belum datang, cetusnya. (pkm/shanty)
Proses pelayanan masyarakat kantor Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Sombaopu,Gowa, mendapat sorotan dari sejumlah warga setempat. Pasalnya adalah, didalam melayani keperluan masyarakat, selain bertele-tele dan tidak memuaskan, jam buka kantor juga sangat lambat.
"Itu kantor Lurah tidak pernah buka jam 08.00 pagi, tapi rata-rata jam 10 pi", ujar SF salah seorang Warga di Bontoramba kepada PKM, Rabu (15/3). Saat ini, katanya, dapat dipastikan sudah banyak warga yang tidak menyenangi Lurah Bontoramba. Kalaupun ada, paling banter hanya sisa 10% saja.
Menurutnya, ketidak senangan warga, bukan saja dari sisi pelayanan, tetapi juga dari sisi sikap. Lurah Bontoramba ini, jelasnya, tidak pernah berbaur dengan warga. Setiap ada kegiatan warga, sang Lurah tidak pernah hadir, apalagi kalau ada kerja bakti, hanya stafnya saja yang datang.
Bahkan salah satu staf kelurahan yang tidak mau disebut namanyai, mengakui juga kalau pergi ke kantor, tidak pernah terbuka pada jam 8.00 wita, kalaupun kantor terbuka itu pada jam 10.00 wita.
"Dana intensif saya saja, perbulannya tidak pernah dikasih, dan sudah 1 tahun saya tidak pernah terima, sementara di kelurahan lain, setiap triwulan semua staf menerima dana intensif," pungkasnya.
Lurah Bontoramba, Alimuddin Usman, yang hendak dikonfirmasi oleh PKM, Rabu (15/3) tidak ada di tempat, pintunya terkunci rapat. Saat ditanyakan kepada stafnya di bagian loket pelayanan, ia menyampaikan pak Lurah, tidak ada, belum datang, cetusnya. (pkm/shanty)