OPERASI SIMPATIK SATLANTAS PINRANG, FOKUS PEMBINAAN
21 March 2017
Edit
GAPURA (ragam liputan daerah)
Operasi Simpatik yang merupakan program Polri di seluruh Indonesia, seperti halnya yang dilakukan oleh jajaran Satlantas Polres Pinrang selama 20 hari berjalan dikabupaten Pinrang, fokus pada pembinaan dan sosialisasi penegakan aturan.
Selama Operasi, tercatat rata-rata 25 lembar surat Tilang teguran yang dikeluarkan per hari. Menurut Kasat Lantas Pinrang AKP Mahrus Ibrahim yang ditemui di ruangannya, Senin 20/3/17 mengatakan, Operasi Simpatik adalah langkah preventif dalam operasi yang digelar selama 21 hari, dan fokus pada sosialisasi ke sekolah sekolah.
Operasinya simpatik ini, katanya, 80 persen mengedepankan langkah sosialisasi dan preentif dan preventif sebagai upaya pencegahan terhadap pelanggaran lalu lintas dan bukan tilang.
Petugas yang melakukan operasi simpatik akan memberi teguran dan bukan penilangan. Meski demikian, jelasnya, di lapangan tetap saja bakal ada sanksi tilang untuk pelanggaran-pelanggaran yang sifatnya fatalitas atau membahayakan pengendara lain.
Operasi Simpatik ini, kata Mahsur sangat penting karena kesadaran warga pengendara R2 dan R4 masih kurang, maka dari itu Selain menyampaikan penekanan pada upaya preemtiv dan preventif, juga meminta agar para anggota di lapangan juga bisa lebih ramah dan santun kepada pengguna jalan. Teguran hendaklah disampaikan dengan ramah tanpa menghilangkan esensi pencegahan akibat pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan.(pkm/anjas)
Operasi Simpatik yang merupakan program Polri di seluruh Indonesia, seperti halnya yang dilakukan oleh jajaran Satlantas Polres Pinrang selama 20 hari berjalan dikabupaten Pinrang, fokus pada pembinaan dan sosialisasi penegakan aturan.
Selama Operasi, tercatat rata-rata 25 lembar surat Tilang teguran yang dikeluarkan per hari. Menurut Kasat Lantas Pinrang AKP Mahrus Ibrahim yang ditemui di ruangannya, Senin 20/3/17 mengatakan, Operasi Simpatik adalah langkah preventif dalam operasi yang digelar selama 21 hari, dan fokus pada sosialisasi ke sekolah sekolah.
Operasinya simpatik ini, katanya, 80 persen mengedepankan langkah sosialisasi dan preentif dan preventif sebagai upaya pencegahan terhadap pelanggaran lalu lintas dan bukan tilang.
Petugas yang melakukan operasi simpatik akan memberi teguran dan bukan penilangan. Meski demikian, jelasnya, di lapangan tetap saja bakal ada sanksi tilang untuk pelanggaran-pelanggaran yang sifatnya fatalitas atau membahayakan pengendara lain.
Operasi Simpatik ini, kata Mahsur sangat penting karena kesadaran warga pengendara R2 dan R4 masih kurang, maka dari itu Selain menyampaikan penekanan pada upaya preemtiv dan preventif, juga meminta agar para anggota di lapangan juga bisa lebih ramah dan santun kepada pengguna jalan. Teguran hendaklah disampaikan dengan ramah tanpa menghilangkan esensi pencegahan akibat pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan.(pkm/anjas)