-->

Breaking Post

Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online POSTKOTA MAKASSAR.COM dilengkapi dengan kartu identitas yang resmi.

(Surat Cinta Kedua) i Rahing Kepada i Sarifah


















Anekdot Series Gaya Makassar
by.@yais

Oh..Sarifah
         Sudah tiga harimi berlalu sejak kukirim suratku yang pertama, tapi Belumpa juga nukasi jawaban. Tapi biarmi, sepertinya haruskah bersabar. Cuma  haruski nu tau, semakin lama nugantung jawabannu, semakin banyak surat kukirim. Pokoknya sitahangngangki.
         Sarifah... perasaan tidak susaji untuk kasi'ka  jawaban. Tidak perluji menulis surat yang panjang-panjang seperti suratku ini, karena yang kuperlukan satu kataji, yes atau no. Ituji. Tapi kalau bisa jangan pilih kata no Sarifah, karena yang kucari adalah kata yes.
          Sarifah... apapun yang terjadi, tidak mungkinka' berhenti, apalagi mengalah. Petinjua lagi sudah bengkak-bengkakmi pinggir matanya, na tetap tonji baku tinju, apalagi saya ka bukanja' petinju.
          Kalau padeng nurasa susai bilang yes, bisa tonji bilang okemi, atau terserahmi kata-kata yang dirasa pas. Saya juga tidak kupeduliji, jenis kata apa mau dipake', yang penting samaji tujuannya, Ka bagiku, apatong artinya sebuah kata, karena kata-katayya itu, batasnya sampai di lobang telingaji. Kalau tidak percaya, cobami bicara dengan orang tuli, pasti tidak ada gunanya, Ka tidak na dengarki.
           Sarifah...sekedar  nuketahui bahwa, saya sekarang ini tidak sedang mengemis. Tidak ada ceritanya i Rahing jadi pengemis,  apalagi pengemis cinta. Jony Iskandarji itu pengemis cinta. Sekarang ini, saya cuma memperjuangkan hak perasaan seorang anak cucunya Adam, bernama i Rahing, yang suka sama anak cucu Hawa bernama i Sarifah. Jadi persoalan berhasil atau tidak i Rahing dan i Sarifah bersatu, bukan urusanku.
            Sarifah...kalau dibilang berharap, pastimi ia berharapka, Ka tidak ada orang berjuang yang tidak mengaharapkan hasil.  Harapan memang tidak selamanya samai kenyataanga, tapi kan sudah tomma berjuang, sudahma juga berharap.
            Sekarang ikau mami Sarifah. Kalau bisaka bilang, jangan bikin keputusan yang salah. Ini bukanmi persoalan yes atau no, tapi persoalan pilihan yang tepat, karena yes itu bisa jadi salah, dan no bisa  jadi benar. Jadi bikin keputusan yang pas Andi bau.
             Sekianmo dulu. (i Rahing)

0 Response to "(Surat Cinta Kedua) i Rahing Kepada i Sarifah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel