WARGA SAMAYYA KELUHKAN JALAN
31 January 2017
Edit
GAPURA (ragam liputan daerah)
Masyarakat dusun samayya, desa Romangloe, kecamatan bontomarannu, Gowa keluhkan badan jalan yang tergenang air. Sejak 3 tahun yang lalu, hingga saat ini hanya dicuekin saja tidak ada tindak lanjutnya, padahal masyarakat dusun samayya, sudah beberapa kali melapor di kantor desa Romangloe, tetapi hanya berlalu saja dan diabaikan.
"Saya juga tidak tahu, kenapa laporan masyarakat dusun Samayya, tidak ditindaklanjuti, mungkin takut dengan orang yang kasih kecil volume drainase," ujar masyarakat yang tidak mau disebut namanya.
Ia juga menyampaikan bahwa air yang tergenang dibadan jalan itu, kalau hujan berlarut- larut menyebabkan banjir, dan memasuki rumah warga, sehingga warga saat ini berupaya selalu membeli timbunan.
"3 tahun yang lalu, rumah kami dimasukki air dan lumpur tanah, tetapi semenjak kami timbun 2 mobil truk, kondisinya sekarang tidak masuk lumpur lagi, hanya yang menganggu genangan air di badan jalan, karena airnya masuk dalam rumah," terangnya kepada PKM.
Dan yang paling sangat dikhawatirkan, sudah banyak pengendara roda dua yang menjadi korban, gara- gara air yang tergenang itu, bahkan sudah banyak, orang yang jatuh sampai kepalanya pecah.
Yang jadi pemicu, ada masyarakat yang menutup drainase, yang tadinya lebar lalu diperkecil salurannya, sehingga air meluap ke badan jalan dan menggenangi jalan provinsi.
Mengingat kondisi sekarang ini, jalan kian terkikis karena air yang mengalir di atas badan jalan, jadi berharap kepada pemerintah desa, untuk segera diperbaiki, karena yang dirugikan adalah masyarakat dusun Samayya dan korban yang berjatuhan, karena air yang tergenang dan jalan berlubang, sehingga pengendara roda dua rentan jatuh. (pkm/shanty).
Masyarakat dusun samayya, desa Romangloe, kecamatan bontomarannu, Gowa keluhkan badan jalan yang tergenang air. Sejak 3 tahun yang lalu, hingga saat ini hanya dicuekin saja tidak ada tindak lanjutnya, padahal masyarakat dusun samayya, sudah beberapa kali melapor di kantor desa Romangloe, tetapi hanya berlalu saja dan diabaikan.
"Saya juga tidak tahu, kenapa laporan masyarakat dusun Samayya, tidak ditindaklanjuti, mungkin takut dengan orang yang kasih kecil volume drainase," ujar masyarakat yang tidak mau disebut namanya.
Ia juga menyampaikan bahwa air yang tergenang dibadan jalan itu, kalau hujan berlarut- larut menyebabkan banjir, dan memasuki rumah warga, sehingga warga saat ini berupaya selalu membeli timbunan.
"3 tahun yang lalu, rumah kami dimasukki air dan lumpur tanah, tetapi semenjak kami timbun 2 mobil truk, kondisinya sekarang tidak masuk lumpur lagi, hanya yang menganggu genangan air di badan jalan, karena airnya masuk dalam rumah," terangnya kepada PKM.
Dan yang paling sangat dikhawatirkan, sudah banyak pengendara roda dua yang menjadi korban, gara- gara air yang tergenang itu, bahkan sudah banyak, orang yang jatuh sampai kepalanya pecah.
Yang jadi pemicu, ada masyarakat yang menutup drainase, yang tadinya lebar lalu diperkecil salurannya, sehingga air meluap ke badan jalan dan menggenangi jalan provinsi.
Mengingat kondisi sekarang ini, jalan kian terkikis karena air yang mengalir di atas badan jalan, jadi berharap kepada pemerintah desa, untuk segera diperbaiki, karena yang dirugikan adalah masyarakat dusun Samayya dan korban yang berjatuhan, karena air yang tergenang dan jalan berlubang, sehingga pengendara roda dua rentan jatuh. (pkm/shanty).
