PUTING BELIUNG DI GOWA TEWASKAN 1 ORANG 7 LUKA PARAH
03 February 2017
Edit
![]() |
Kondisi Tribun Lapangan Syeh Yusuf Gowa yang ambruk |
![]() |
Bupati Gowa Turun menyaksikan kondisi tribun yang rata dengan tanah |
GAPURA (ragam liputan daerah)
Hujan deras disertai angin kencang di kabupaten Gowa, membuat sejumlah titik banyak pohon yang tumbang, dan beberapa mobil juga ikut rusak, karena pada saat pengendara roda empat berlaju, angin kencangpun menyambar dan tumbang di atas mobil, sehingga ada korban juga langsung dilarikan ke rumah sakit.(3/2)
Bukan saja itu, tribun lapangan syekh yusuf Gowa, juga ambruk diterpa angin kencang dan hujan lebat, dalam hitungan 5 menit, baruga lapangan syekh yusuf, rata dengan tanah dan menewaskan 1 orang korban.
Menurut informasi dari saksi mata, Ramli, yang melihat ambruknya tribun gowa, ia hendak berteduh di tribun Gowa, karena hujan lebat dan angin kencang, tetapi karena dia merasa angin kencang membawa motornya, sehingga dia pindah ke kantor dinas perindag untuk berteduh.
"Saya sebenarnya, mau berteduh di tribun Gowa itu, karena angin kencang dan hujan lebat, motorku seperti dibawa angin kencang, makanya saya tidak jadi berteduh di tribun gowa itu, jadi saya pindah ke disperindag, untuk berteduh," ucapnya.
Tibanya saya di kantor disperindag, suara terdengar besar sekali, ternyata tribun yang saya mau berteduh tadi, ambruk dan rata dengan tanah. Katanya, ada 1 orang yang berteduh di tribun Gowa, yang tertimpa ambruknya atap tribun itu dan didalam perjalanan ke rumah sakit, korban tersebut meninggal.
"Ada 1 orang yang meninggal di tribun itu, saya dengar dari orang di dalam tribun, katanya satpol pp kabupaten Gowa, atas nama Abdul Rahman dg Naja, berteduh pada saat hujan lebat, dialah yang menjadi korban reruntuhan tribun itu," terangnya.
Saksi mata lain, Ita juga memaparkan, pada kejadian itu, memang hujannya lebat disertai angin kencang, 5 menit kemudian, atap tribun Gowa, langsung roboh. Bersamaan dengan itu informasi di sejumlah titikpun terdengar pohon juga tumbang jatuhi pengendara beroda empat di depan kodim, di jembatan kembar dan di perbatasan bontonompo.
"Ini adalah kejadian alam dimanapun bisa terjadi. Saya bersyukur karena selamat dari amukan angin yang kencang, yang sebelumnya, saya sempat ingin berteduh di tribun itu, tetapi saya urungkan, tidak jadi,” tandas Ramli. (pkm/shanty-anjas)
![]() |