60 MILYAR, TUNGGAKAN LISTRIK PELANGGAN PLN SULSELRABAR
29 March 2017
Edit
LIPSTIK (liputan peristiwa kota)
Tunggakan rekening pelanggan PLN di Wilayah Sulselrabar hingga triwulan ketiga 2017, sudah mencapai angka Rp.60 Milyar. Angka ini didominasi oleh pelanggan rumah tangga, selebihnya perkantoran, bisnis dan industri.
Demikaian antara lain dijelaskan oleh General Manager PT.PLN (Persero) Wil.Sulselrabar Bob Saril kepada awak media di Kantornya, Rabu (29/3) siang.
Bob Saril yang baru 1 bulan kurang lebih menjabat sebagai GM PT.PLN Sulselrabar menggantikam Wasito Adi itu menjelaskan, bahwa masalah tunggakan rekening pelanggan ini adalah masalah serius yang harus disikapi oleh manajemen PLN.
Sekarang ini, katanya, ratusan kwh meter dari rumah pelanggan sudah dibongkar rampung, gara-gara menunggak dan itu baru bisa dipasang kembali setelah pelanggan bersangkutan melunasi seluruh tunggakan yang ada.
"Saat ini Tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) terus melakukan operasi, dengan sasaran rumah-rumah pelanggan yang menunggak, ataupun bangunan-bangunan yang dicuragai melakukan pencurian listrik", jelas Bob Saril.
Karena itu, kepada para pelanggan PLN, Bob Saril menghimbau agar senantiasa membayar rekening listrik secara tepat waktu untuk menghindari penumpukan tagihan yang bisa beresiko terjadinya pencabutan kwh meter, serta menghindari penggunaan listrik secara illegal, karena itu bisa berakibat munculnya denda pemakaian yang jumlahnyapun kadang-kadang tidak kecil.
"Jadi sebaiknya, pergunakanlah listrik secara wajar untuk menghindari sanksi dan hemat untuk menghindari tagihan yang berlebihan", tambahnya.
Selain itu, mantan GM PLN Wil.Aceh tersebut juga menjelaskan soal losis daya dari sisi distribusi yang mencapai 12,89 persen, dari total produksi daya setiap bulan. Kalau diuangkan, jelas Bob Saril, maka PLN rata-rata mengalami kerugian 60 M sampai 70 M perbulan dari sisi losis distribusi ini.
Secara umum, Bob Saril menyampaikan bahwa kondisi kelistrikan di Wilayah Sulselrabar, dalam kondisi normal dan kondusif. Meskipun, beberapa unit Pembangkit saat ini sedang dalam tahap pemeliharaan, tetapi kebutuhan beban puncak setiap hari yang bisa mencapai 1050 MW, masih bisa dipenuhi oleh cadangan mesin Pembangkit yang ada.
"Mudah-mudahan proses pemeliharaan beberapa mesin Pembangkit yang dilakukan bisa selesai tepat waktu, begitu pula dengan mesin Pembangkit yang baru dibeli berkapasitas 57 MW bisa segera dipasang dan dioperasikan, maka Insya Allah, kebutuhan listrik masyarakat khususnya di Sulsel, tidak ada masalah, termasuk di Bulan Ramadhan nantinya", jelas Bob Saril yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Rayon PLN Makassar Selatan di Jl.Hertasning Makassar sekitar 20 tahun lalu.(pkm/yais)
Tunggakan rekening pelanggan PLN di Wilayah Sulselrabar hingga triwulan ketiga 2017, sudah mencapai angka Rp.60 Milyar. Angka ini didominasi oleh pelanggan rumah tangga, selebihnya perkantoran, bisnis dan industri.
Demikaian antara lain dijelaskan oleh General Manager PT.PLN (Persero) Wil.Sulselrabar Bob Saril kepada awak media di Kantornya, Rabu (29/3) siang.
Bob Saril yang baru 1 bulan kurang lebih menjabat sebagai GM PT.PLN Sulselrabar menggantikam Wasito Adi itu menjelaskan, bahwa masalah tunggakan rekening pelanggan ini adalah masalah serius yang harus disikapi oleh manajemen PLN.
Sekarang ini, katanya, ratusan kwh meter dari rumah pelanggan sudah dibongkar rampung, gara-gara menunggak dan itu baru bisa dipasang kembali setelah pelanggan bersangkutan melunasi seluruh tunggakan yang ada.
"Saat ini Tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) terus melakukan operasi, dengan sasaran rumah-rumah pelanggan yang menunggak, ataupun bangunan-bangunan yang dicuragai melakukan pencurian listrik", jelas Bob Saril.
Karena itu, kepada para pelanggan PLN, Bob Saril menghimbau agar senantiasa membayar rekening listrik secara tepat waktu untuk menghindari penumpukan tagihan yang bisa beresiko terjadinya pencabutan kwh meter, serta menghindari penggunaan listrik secara illegal, karena itu bisa berakibat munculnya denda pemakaian yang jumlahnyapun kadang-kadang tidak kecil.
"Jadi sebaiknya, pergunakanlah listrik secara wajar untuk menghindari sanksi dan hemat untuk menghindari tagihan yang berlebihan", tambahnya.
Selain itu, mantan GM PLN Wil.Aceh tersebut juga menjelaskan soal losis daya dari sisi distribusi yang mencapai 12,89 persen, dari total produksi daya setiap bulan. Kalau diuangkan, jelas Bob Saril, maka PLN rata-rata mengalami kerugian 60 M sampai 70 M perbulan dari sisi losis distribusi ini.
Secara umum, Bob Saril menyampaikan bahwa kondisi kelistrikan di Wilayah Sulselrabar, dalam kondisi normal dan kondusif. Meskipun, beberapa unit Pembangkit saat ini sedang dalam tahap pemeliharaan, tetapi kebutuhan beban puncak setiap hari yang bisa mencapai 1050 MW, masih bisa dipenuhi oleh cadangan mesin Pembangkit yang ada.
"Mudah-mudahan proses pemeliharaan beberapa mesin Pembangkit yang dilakukan bisa selesai tepat waktu, begitu pula dengan mesin Pembangkit yang baru dibeli berkapasitas 57 MW bisa segera dipasang dan dioperasikan, maka Insya Allah, kebutuhan listrik masyarakat khususnya di Sulsel, tidak ada masalah, termasuk di Bulan Ramadhan nantinya", jelas Bob Saril yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Rayon PLN Makassar Selatan di Jl.Hertasning Makassar sekitar 20 tahun lalu.(pkm/yais)