BOB SARIL : LALAIKAN K3 LISTRIK, JABATAN MENJADI TARUHANNYA
04 March 2017
Edit
LIPSTIK (liputan peristiwa kota)
General Manager PT.PLN (Persero) Wil.Sulselrabar Bob Saril menegaskan, penerapan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya di Bidang Ketenagalistrikan, tidak boleh dipandang sekedar implementasi penegakan Peraturan Perundang-Undangan, tetapi yang lebih penting adalah harus diliat dari sudut pandang kemanusian.
"K3 adalah masalah yang tidak terpisahkan dari proses kehidupan manusia. karena itulah, maka ini menjadi tanggungjawab kita bersama dan bukan hanya di dunia, tetapi bahkan sampai di akhirat", jelas Bob Saril yang baru tiga hari menggantikan Wasito Adi sebagai GM PLN Wil.Sulselrabar, ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Pelatihan dan Penyerataan Calon Ahli K3 Listrik, yang di laksanakan DPD Askomelin Sulselbar di Makassar, Jum'at (3/3).
Menurut mantan GM PLN Wil.Aceh tersebut, untuk menjalankan program K3 ini memang diperlukan kesadaran tingkat tinggi, karena ruang lingkup implemetasi penerapan K3 sesungguhnya bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain dan masyarakat pada umumnya.
"Kelalaian tidak hanya akan mencelakakan diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi petakan bagi orang lain. Kalau kelalaian itu hanya menimbulkan kerusakan dari sisi fisik pekerjaan, tentu itu masih bisa diganti dan diperbaiki. Tetapi kalau kelalaian yang menyebabkan timbulnya korban manusia yang mengakibatkan cacat atau meninggal dunia, maka itu takkan pernah ada gantinya ", katanya.
Karena itulah di Lingkungan PT.PLN (Persero) saat ini, terangnya, kewajiban penerapan K3 Listrik, tidak bisa ditawar-tawar lagi. Bahkan fakta integritas di internal PT.PLN (Persero) saat ini menegaskan bahwa jabatan Manajer dan General Manager (GM) akan menjadi taruhan untuk kasus-kasus Kecelakaan Kerja Listrik.(pkm/yais)
General Manager PT.PLN (Persero) Wil.Sulselrabar Bob Saril menegaskan, penerapan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya di Bidang Ketenagalistrikan, tidak boleh dipandang sekedar implementasi penegakan Peraturan Perundang-Undangan, tetapi yang lebih penting adalah harus diliat dari sudut pandang kemanusian.
"K3 adalah masalah yang tidak terpisahkan dari proses kehidupan manusia. karena itulah, maka ini menjadi tanggungjawab kita bersama dan bukan hanya di dunia, tetapi bahkan sampai di akhirat", jelas Bob Saril yang baru tiga hari menggantikan Wasito Adi sebagai GM PLN Wil.Sulselrabar, ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Pelatihan dan Penyerataan Calon Ahli K3 Listrik, yang di laksanakan DPD Askomelin Sulselbar di Makassar, Jum'at (3/3).
Menurut mantan GM PLN Wil.Aceh tersebut, untuk menjalankan program K3 ini memang diperlukan kesadaran tingkat tinggi, karena ruang lingkup implemetasi penerapan K3 sesungguhnya bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain dan masyarakat pada umumnya.
"Kelalaian tidak hanya akan mencelakakan diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi petakan bagi orang lain. Kalau kelalaian itu hanya menimbulkan kerusakan dari sisi fisik pekerjaan, tentu itu masih bisa diganti dan diperbaiki. Tetapi kalau kelalaian yang menyebabkan timbulnya korban manusia yang mengakibatkan cacat atau meninggal dunia, maka itu takkan pernah ada gantinya ", katanya.
Karena itulah di Lingkungan PT.PLN (Persero) saat ini, terangnya, kewajiban penerapan K3 Listrik, tidak bisa ditawar-tawar lagi. Bahkan fakta integritas di internal PT.PLN (Persero) saat ini menegaskan bahwa jabatan Manajer dan General Manager (GM) akan menjadi taruhan untuk kasus-kasus Kecelakaan Kerja Listrik.(pkm/yais)