KEKASIH HAMIL, SANG PEMUDA MEREGANG NYAWA DI LILITAN SARUNG
25 March 2017
Edit
LIPSTIK (liputan peristiwa kota)
Apa hendak dikata, pemuda Demmaraya (25) penghuni lantai 2 rumah kos Alam Indah di Jl. Pangeran Diponegoro lorong Solata, Kelurahan Bontoala Parang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, akhirnya pergi untuk selama-lamanya dan mungkin kembali lagi. Soalnya. pemuda yang bekerja sebagai karyawan RM Apong itu, ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di kamar kosnya pada Jumat (24/3), sekitar pukul 09.30 Wita.
Demmaraya ditemukan pertama kali oleh Seak Sallangi (27) paman korban bersama Martinus salah satu rekan korban, yang mendatangi kamar korban di rumah kosnya, untuk memastikan apakah Demmaraya sudah berangkat kerja atau belum, soalnya, seharian korban tidak pernah kelihatan.
Setiba di depan kamar korban, Seak Sallangi dan Martinus menemukan pintu kamar terkunci rapat. Seak Sallangi dan Martinus pun mengetok-ketok daun pintu dan memanggil berulang-ulang, tapi keadaan tetap sunyi senyap, tak ada jawaban dari dalam kamar.
Seak Sallangi dan Martinus pun mulai was-was, lantas memutuskan untuk mendobrak daun pintu untuk memastikan Demmaraya ada di dalam atau tidak. Tapi apa lacur, begitu daun pintu terbuka, sontak Seak Sallangi dan Martinus terperanga, soalnya orang yang dicari-cari ternyata betul ada di dalam kamar, cuma saja dalam keadaan tergantung menggunakan lilitan sarung, tidak memakai baju dan hanya memakai celana kaos pendek berwarna hitam.
Serta merta Seak Sallangi loncat memeluk keponakannya itu dari belakang dan berusaha melepaskan dan menurunkan korban dari lilitan sarung yang menjerat lehernya.
Sesaat saja, warga sekitarpun menjadi geger dan tumpah ruah memenuhi lorong Solata. Petugas Polsek Bontoala yang dihubungi warga, langsung terbang ke lokasi.
Kepala SPKT Aiptu M Gaffar bersama anggota dan piket pungsi dipimpim oleh Kanit Reskrim Polsek Bontoala, Iptu Hakim Bahar saat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban sudah tidak ada karena langsung dilarikan oleh Seak Sallangi dan Martinus yang menemukan korban menggunakan angkot pete-pete ke Rumah Sakit AL Jala Ammari. Cuma saja, korban tidak tertolong lagi, karena nyawanya keburu melayang sebelum ditemukan oleh Seak Sallangi dan Martinus.
Sementara pacar korban bernama Delti (18), warga Jalan Lanto Dg Pasewang, Kota Makassar menerangkan bahwa dirinya sudah bermalam di rumah korban selama dua malam berturut-turut, untuk meminta pertanggungjawaban korban tentang kehamilannya yang sudah berusia dua bulan setengah.
Menurut Delti, sebelum Korban ditemukan tewas gantung diri, sekitar pukul 06.30 Wita korban masih sempat mengantarkan dirinya berangkat bekerja di Jalan Sultan Hasanuddin. Diduga, setelah mengantar kekasihnya yang lagi hamil itu, korban kembali ke kamar kosnya untuk "menyelesaikan kehidupannya".
Delti yang mendengar kabar tersebut langsung ke RS untuk menemui kekasihnya yang sudah terbujur kaku. Delti tentu saja merasa terpukul atas kepergian kekasih dan calon ayah dari janin yang dikandungnya saat ini. Sementara kuat dugaan, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran belum siap bertanggungjawab atas kehamilan pacarnya dan kasus ini dalam penanganan pihak aparat Polsek Bontoala.(pkm/yais/anjas)
Apa hendak dikata, pemuda Demmaraya (25) penghuni lantai 2 rumah kos Alam Indah di Jl. Pangeran Diponegoro lorong Solata, Kelurahan Bontoala Parang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, akhirnya pergi untuk selama-lamanya dan mungkin kembali lagi. Soalnya. pemuda yang bekerja sebagai karyawan RM Apong itu, ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di kamar kosnya pada Jumat (24/3), sekitar pukul 09.30 Wita.
Demmaraya ditemukan pertama kali oleh Seak Sallangi (27) paman korban bersama Martinus salah satu rekan korban, yang mendatangi kamar korban di rumah kosnya, untuk memastikan apakah Demmaraya sudah berangkat kerja atau belum, soalnya, seharian korban tidak pernah kelihatan.
Setiba di depan kamar korban, Seak Sallangi dan Martinus menemukan pintu kamar terkunci rapat. Seak Sallangi dan Martinus pun mengetok-ketok daun pintu dan memanggil berulang-ulang, tapi keadaan tetap sunyi senyap, tak ada jawaban dari dalam kamar.
Seak Sallangi dan Martinus pun mulai was-was, lantas memutuskan untuk mendobrak daun pintu untuk memastikan Demmaraya ada di dalam atau tidak. Tapi apa lacur, begitu daun pintu terbuka, sontak Seak Sallangi dan Martinus terperanga, soalnya orang yang dicari-cari ternyata betul ada di dalam kamar, cuma saja dalam keadaan tergantung menggunakan lilitan sarung, tidak memakai baju dan hanya memakai celana kaos pendek berwarna hitam.
Serta merta Seak Sallangi loncat memeluk keponakannya itu dari belakang dan berusaha melepaskan dan menurunkan korban dari lilitan sarung yang menjerat lehernya.
Sesaat saja, warga sekitarpun menjadi geger dan tumpah ruah memenuhi lorong Solata. Petugas Polsek Bontoala yang dihubungi warga, langsung terbang ke lokasi.
Kepala SPKT Aiptu M Gaffar bersama anggota dan piket pungsi dipimpim oleh Kanit Reskrim Polsek Bontoala, Iptu Hakim Bahar saat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban sudah tidak ada karena langsung dilarikan oleh Seak Sallangi dan Martinus yang menemukan korban menggunakan angkot pete-pete ke Rumah Sakit AL Jala Ammari. Cuma saja, korban tidak tertolong lagi, karena nyawanya keburu melayang sebelum ditemukan oleh Seak Sallangi dan Martinus.
Sementara pacar korban bernama Delti (18), warga Jalan Lanto Dg Pasewang, Kota Makassar menerangkan bahwa dirinya sudah bermalam di rumah korban selama dua malam berturut-turut, untuk meminta pertanggungjawaban korban tentang kehamilannya yang sudah berusia dua bulan setengah.
Menurut Delti, sebelum Korban ditemukan tewas gantung diri, sekitar pukul 06.30 Wita korban masih sempat mengantarkan dirinya berangkat bekerja di Jalan Sultan Hasanuddin. Diduga, setelah mengantar kekasihnya yang lagi hamil itu, korban kembali ke kamar kosnya untuk "menyelesaikan kehidupannya".
Delti yang mendengar kabar tersebut langsung ke RS untuk menemui kekasihnya yang sudah terbujur kaku. Delti tentu saja merasa terpukul atas kepergian kekasih dan calon ayah dari janin yang dikandungnya saat ini. Sementara kuat dugaan, korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran belum siap bertanggungjawab atas kehamilan pacarnya dan kasus ini dalam penanganan pihak aparat Polsek Bontoala.(pkm/yais/anjas)