FORUM PENANGGULANGAN RESIKO BENCANA KAB.WAJO ATUR RENCANA
22 May 2017
Edit
GAPURA (ragam liputan daerah)
Lembaga Penaggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten
Wajo, menggelar pertemuan Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) di Aula pertemuan Dinas Sosial Wajo, 17/05/2017. Pertemuan dengan para stakeholder tersebut untuk menyusun Rencana Kerja FPRB tahun 2017.
Dalam forum tersebut, telah disepakati 7 rencana kerja (Renja) PRB yakni sosialisasi tentang pengurangan resiko bencana, pembentukan komunitas tanggap darurat bencana didaerah rawan bencana, simulas penanganan bencana pada masyarakat daerah rawan bencana.
Selain itu, akan diadakan dakwah siaga bencana dalam bulan suci ramadhan, peraturan kelurahan /
desa tentang pengurangan resiko bencana, kampanye medsos pengurangan resiko bencana dan Penanggulangan bencana serta Monitoring dan evaluasi (Monev) FPRB.
Koordinator Tim Lokal LPBI NU Kabupaten Wajo Andi Hasnintong mengatakan
bahwa ke Tujuh rencana kerja hasil pertemuan stakeholder tersebut akan di kirim
kepusat. "Salah satu peran dalam penanganan bencana yang tak dapat dipisahkan adalah
stakeholder, baik dari OPD, Ormas, Tomas, tokoh pemuda, pengusaha, media maupun dari
penggiat bencana," ujarnya.
Peran satakeholder yang tergabung dalam FPRB, katanya, masing-masing akan mempunyai peran yang sangat penting dalam penanganan, sebab setiap kejadian bencana akan melibatkan semua unsur masyarakat, sehingga FPRB ini sebagai media untuk meningkatkan kerjasama stakeholder dalam penaganan bencana, khususnya di Bumi Lamaddukkeleng ini.
Menurut Hasnintong, kegiatan pertemuan stakeholder ini upaya untuk membentuk forum PRB
yang ideal dan sebagai bentuk komitmen bersama stakeholder.
Sekadar diketahui, dalam kegiatan tersebut, selain menyusun rencana kerja Forum PRB,
juga menyusun struktur organisasi dan tata kelola FPRB dan Startuta FPRB.(pkm/ishak ismail)
Lembaga Penaggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten
Wajo, menggelar pertemuan Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) di Aula pertemuan Dinas Sosial Wajo, 17/05/2017. Pertemuan dengan para stakeholder tersebut untuk menyusun Rencana Kerja FPRB tahun 2017.
Dalam forum tersebut, telah disepakati 7 rencana kerja (Renja) PRB yakni sosialisasi tentang pengurangan resiko bencana, pembentukan komunitas tanggap darurat bencana didaerah rawan bencana, simulas penanganan bencana pada masyarakat daerah rawan bencana.
Selain itu, akan diadakan dakwah siaga bencana dalam bulan suci ramadhan, peraturan kelurahan /
desa tentang pengurangan resiko bencana, kampanye medsos pengurangan resiko bencana dan Penanggulangan bencana serta Monitoring dan evaluasi (Monev) FPRB.
Koordinator Tim Lokal LPBI NU Kabupaten Wajo Andi Hasnintong mengatakan
bahwa ke Tujuh rencana kerja hasil pertemuan stakeholder tersebut akan di kirim
kepusat. "Salah satu peran dalam penanganan bencana yang tak dapat dipisahkan adalah
stakeholder, baik dari OPD, Ormas, Tomas, tokoh pemuda, pengusaha, media maupun dari
penggiat bencana," ujarnya.
Peran satakeholder yang tergabung dalam FPRB, katanya, masing-masing akan mempunyai peran yang sangat penting dalam penanganan, sebab setiap kejadian bencana akan melibatkan semua unsur masyarakat, sehingga FPRB ini sebagai media untuk meningkatkan kerjasama stakeholder dalam penaganan bencana, khususnya di Bumi Lamaddukkeleng ini.
Menurut Hasnintong, kegiatan pertemuan stakeholder ini upaya untuk membentuk forum PRB
yang ideal dan sebagai bentuk komitmen bersama stakeholder.
Sekadar diketahui, dalam kegiatan tersebut, selain menyusun rencana kerja Forum PRB,
juga menyusun struktur organisasi dan tata kelola FPRB dan Startuta FPRB.(pkm/ishak ismail)