Datang Di Waktu Yang Tidak Tepat, Peserta Demo Di DPRD Wajo Gigit Jari
GAPURA (postkota makassar)
Dalam rangka menyalurkan aspirasi, puluhan Mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Wajo Bersatu (AMIWB) bersama sekumpulan masyarakat dari Desa Pattirolokka, Kecamatan Keera, menyambangi Kantor DPRD Kabupaten Wajo, Selasa (12/11/2019).
Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan aspirasi dan unek-unek terkait Pemilihan Kepala Desa Pattirolokka, yang dituding menyalahi sejumlah peraturan yang berlaku.
Rencananya, rombongan pendemo ini akan menyampaikan aspirasinya langsung di hadapan Anggota DPRD Wajo. Cuma sayang seribu sayang, para pendemo ini hanya bisa gigit jari, lantaran tak seorang pun Anggota DPRD Wajo yang berhasil ditemui.
Pasalnya, di hari yang sama, seluruh Anggota DPRD Wajo yang berjumlah 40 orang, tengah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah Daerah di luar Sulsel.
Ke 40 orang Anggota DPRD Wajo tersebut dibagi menjadi 3 Pansus, yakni Pansus 1 berangkat ke Kementerian PUPR Dirjen Cipta KARYA dan Kantor PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang, dalam rangka persiapan Raperda tentang Penyertaan Modal PDAM Wajo.
Pansus 2 berangkat ke Pemprov DKI dan Bank DKI, untuk Penyertaan Modal Bank BPD, serta Pasus 3 ke DPRD Balikpapan untuk melakukan studi tentang Pajak Burung Walet di Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Kota Balikpapan.
Menurut Muh.Saleng Sekwan DPRD Wajo, kunjungan kerja ke 3 Pansus tersebut sudah direncanakan sejak jauh hari sebelum keberangkatan, termasuk jadwal berangkat yakni, Selasa (12/11).
Menurutnya, perjalanan Anggota DPRD Wajo ini bukan asal-asalan dan tanpa tujuan, tapi untuk mendapatkan referensi terkait regulasi dan muatan materi terkait ketiga Ranperda yg sementara dibahas untuk kepentingan masyarakat Wajo sendiri.
Jadi intinya, kepergian Anggota DPRD Wajo ini, bukan untuk menghindari aksi demo, cuma saja, para Mahasiswa dan masyarakat tersebut, datang di waktu yang tidak tepat.
Meski begitu, para mahasiswa dan anggota masyarakat yang mendatangi Kantor DPRD Wajo tersebut, tetap saja kesal, karena mereka hanya menemui ruangan-ruangan kosong melompong.
Sebagai Sekwan, Muh.Saleng sendiri mencoba untuk menenangkan situasi dengan bersedia menerima aspirasi yang akan disampaikan, cuma saja, para Mahasiswa yang terlanjur kesal, tetap saja menyegel dengan gembok pintu Kantor DPRD Wajo tersebut.(pkm/isis)
Dalam rangka menyalurkan aspirasi, puluhan Mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Wajo Bersatu (AMIWB) bersama sekumpulan masyarakat dari Desa Pattirolokka, Kecamatan Keera, menyambangi Kantor DPRD Kabupaten Wajo, Selasa (12/11/2019).
Kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan aspirasi dan unek-unek terkait Pemilihan Kepala Desa Pattirolokka, yang dituding menyalahi sejumlah peraturan yang berlaku.
Rencananya, rombongan pendemo ini akan menyampaikan aspirasinya langsung di hadapan Anggota DPRD Wajo. Cuma sayang seribu sayang, para pendemo ini hanya bisa gigit jari, lantaran tak seorang pun Anggota DPRD Wajo yang berhasil ditemui.
Pasalnya, di hari yang sama, seluruh Anggota DPRD Wajo yang berjumlah 40 orang, tengah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah Daerah di luar Sulsel.
Ke 40 orang Anggota DPRD Wajo tersebut dibagi menjadi 3 Pansus, yakni Pansus 1 berangkat ke Kementerian PUPR Dirjen Cipta KARYA dan Kantor PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang, dalam rangka persiapan Raperda tentang Penyertaan Modal PDAM Wajo.
Pansus 2 berangkat ke Pemprov DKI dan Bank DKI, untuk Penyertaan Modal Bank BPD, serta Pasus 3 ke DPRD Balikpapan untuk melakukan studi tentang Pajak Burung Walet di Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Kota Balikpapan.
Menurut Muh.Saleng Sekwan DPRD Wajo, kunjungan kerja ke 3 Pansus tersebut sudah direncanakan sejak jauh hari sebelum keberangkatan, termasuk jadwal berangkat yakni, Selasa (12/11).
Menurutnya, perjalanan Anggota DPRD Wajo ini bukan asal-asalan dan tanpa tujuan, tapi untuk mendapatkan referensi terkait regulasi dan muatan materi terkait ketiga Ranperda yg sementara dibahas untuk kepentingan masyarakat Wajo sendiri.
Jadi intinya, kepergian Anggota DPRD Wajo ini, bukan untuk menghindari aksi demo, cuma saja, para Mahasiswa dan masyarakat tersebut, datang di waktu yang tidak tepat.
Meski begitu, para mahasiswa dan anggota masyarakat yang mendatangi Kantor DPRD Wajo tersebut, tetap saja kesal, karena mereka hanya menemui ruangan-ruangan kosong melompong.
Sebagai Sekwan, Muh.Saleng sendiri mencoba untuk menenangkan situasi dengan bersedia menerima aspirasi yang akan disampaikan, cuma saja, para Mahasiswa yang terlanjur kesal, tetap saja menyegel dengan gembok pintu Kantor DPRD Wajo tersebut.(pkm/isis)
0 Response to "Datang Di Waktu Yang Tidak Tepat, Peserta Demo Di DPRD Wajo Gigit Jari"
Post a Comment