KWRI Sulsel Kecam Aksi Koboi La Becce Di SMAN 5 Makassar

Makassar (postkota makassar)

Kegiatan Vaksinasi Covid -19 yang dilaksanakan di SMA Negeri 5 Makassar belum lama ini, betul-betul menggoreskan luka yang teramat perih bagi para Pekerja Pers yang melakukan liputan kegiatan kala itu.

Betapa tidak, maksud hati kedatangan para Pewarta dari berbagai media itu untuk mempeoleh berita, justru makian dan sumpah serapa yang mereka dapat. Miris.

Adalah perempuan EN, salah seorang guru di Sekolah tersebut, yang kemudian mengaku bernama " I Becce" itu, tiba-tiba bagai orang kesurupan, menghardik dan memaki para Wartawan yang datang meliput.

Beberapa Wartawan yang sempat merekam video aksi "koboi" La Becce tersebut,  membuatnya viral di media sosial. Dalam rekaman yang beredar luas,  jelas tampak La Becce alian EN, mondar mandir, ngamuk-ngamuk menghardik para Jurnalis yang katanya hanya datang untuk meminta uang.

Kontan para Wartawan melawan hingga perdebatan tak terelakkan, tapi La Becce tetap ngotot, karena dia "tosseng" tuan rumah. Alamak.

Lantas berhentikah sampai disitu, oww ternyata tidak. Sebab para Insan Pers bersama para Mitra dan komponen media di Makassar, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Diknas Provinsi Sulsel pada Rabu, (13/10).

Para pengunjuk rasa yang terdiri atas MOI SulSel, JOIN SulSel,  DPD KWRI SulSel, AJOI SulSel, LSM Perak SulSel, serta Laskar Merah Putih SulSel dan puluhan pemimpin media di Makassar, menuntut La Becce alias EN diberi sanksi yang setimpal atas sikap dan prilakunya yang telah mencoreng dunia pendidikan.

Ketua DPD.Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) SulSel, A.Wahid Ishak.DT, yang turut hadir, mengungkap kan, aksi ini di lakukan oleh kawan kawan wartawan tidak lain adalah guna menjaga marwah serta kehormatan profesi yang kita junjung bersama. 

"Jadi bila ada oknum-oknum dari mana dan siapa pun orang nya yang akan merusak pers pada umumnya harus dilawan", tegasnya.

Sementara Kasubag Umum Kepegawaian dan Hukum Disdik Prov.Sulsel yang mewakili Kepala Dinas, Muh.Hasairin.SH, ketika menemui para wartawan saat aksi, mengatakan,”pihaknya menyangkan kejadian tersebut karena pada dasarnya pihak Dinas Pendidikan sangat menghargai dan menjunjung tinggi profesi wartawan, adapun oknum -oknum diluar adalah diluar kebijakan dinas pendidikan karena selama ini hubungan dengan para wartawan terjalin sangat baik, adapun dalam persoalan ini sudah sampai pada level pimpinan di Diknas dan akan di ambil tindakan sesuai peraturan hikum yang berlaku,” tegasnya.

Seperti apa nasib La Becce selanjutnya, kita tunggu saja. he..he..he... (pkm/yais)

Share this post