-->

Breaking Post

Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seluruh wartawan media online POSTKOTA MAKASSAR.COM dilengkapi dengan kartu identitas yang resmi.

Usaha Pertashop Diciptakan, Tapi Bikin Bangkrut

Makassar (postkotamakassar.com)

Program Pertashop yang diluncurkan oleh Pemerintah melalui Kerjasama Kemendagri, PT.Pertamina dan Kementerian PDT pada tahun 2020 lalu,  untuk menyediakan fasilitas pelayanan BBM untuk masyarakat desa, akhirnya menemui jalan buntu.

Semula, peluncuran program Pertashop ini disambut antusias oleh masyarakat desa. Melalui respon Pemerintah-Pemerintah Kabupaten, banyak pihak yang tertarik untuk menjalankan usaha Pertashop ini, sebab bisa dijalankan dan dikelola oleh siapa saja, mulai Bumdes, Koperasi bahkan perorangan.

Pihak Perbankan pun memberi respon yang tak kalah gesitnya. Hampir setiap permohonan kredit untuk modal usaha Pertashop ini, direalisasikan. Maka menyebarlan usaha Pertashop ini yang kini jumlahnya sudah mencapai kurang lebih 6000 usaha Pertashop di seluruh Indonesia. Di Sulsel sendiri, jumlahnya sudah mencapai 400 an usaha yang tersebar di sejumlah Kabupaten.

Setelah berjalan kurang lebih 2 tahun, usaha inipun akhirnya menemukan "titik terang" yakni hampir semuanya diambang kehancuran. Didepan mata para pengelola usaha Pertashop ini dapat dipastikan bangkrut sebangkut-bangkrutnya, terutama para pengelola yang memodali usahanya dengan kredit Perbankan.

Sekedar diketahui, program Pertashop ini merupakan program penyediaan pelayanan BBM bagi masyarakat desa, sama halnya stasiun mini yang bertebaran dengan nama "Pertamini". Cuma bedanya, Pertashop statusnya legal karena program pemerintah, sementara "Pertamini" adalah usaha perseorangan yang menjual BBM yang tidak dilegitimasi oleh Pemerintah.

Sayangnya, dibalik legalitas yang diberikan oleh Pemerintah, tidak diikuti dengan kebijakan yang tepat. Sebab, usaha Pertashop ini rupanya hanya diperbolehkan menjual Pertamax. Kebijakan Ini benar-benar "cilaka" bagi pengelola, sebab mana ada masyarakat di desa yang mau membeli Pertamax. Beli Pertalite saja susah, boro-boro pakai Pertamax.

Maka jadilah usaha ini menjadi buah simalakama. Maju kena mundur kena. Asset-asset yang menjadi jaminan kredit Perbankan untuk memodali usaha Pertashop ini, diambang penyitaan, karena hampir seluruh usaha Pertashop yang ada, sudah stop beroprasi. 

Menurut Ketua DPD Sulsel Perhimpunan Pertashop Merah Putih Indinesia, Ir.H.Abdul Salam HS, S.SiT, MH, IPM, di Sulsel saja saat ini ada kurang lebih 400 usaha Pertashop telah berhenti beroperasi.

"Pihak Perhimpunan bersama dengan PT.Pertamina, sampai saat terus berusaha dengan sekuat kemampuan untuk mencari solusi atas kondisi yang menyelubungi usaha Pertashop ini, tapi ujung-ujungnya memang ada di tangan Pemerintah sebagai pembuat Regulasi",  jelas H.Abdul Salam HS.(pkm/ys)

0 Response to "Usaha Pertashop Diciptakan, Tapi Bikin Bangkrut"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel